Turnamen Bulutangkis dengan Hadiah $ 1 Juta
Perusahaan Telekomunikasi Asia Axiata , Badminton Asia Confederation (BAC) dan Total Sport Asia (TSA) berkolaborasi menyelenggarakan turnamen bulutangkis yang diberi nama Axiata Cup.
Turnamen ini akan diikuti delapan tim dari enam negara Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina dan Vietnam. Axiata Cup menggunakan sistem pertandingan kandang dan tandang (home and away), yang pertama kali dilakukan di sebuah turnamen di bawah BAC.
Babak penyisihan Axiata Cup akan dimulai pada 23 Maret 2012 di Kuala Lumpur dan Jakarta. Lalu babak semifinal akan dilangsungkan pada 30 Maret dan 1 April, yang sudah menggunakan sistem kandang-tandang.
Kemudian final akan digelar pada 13 dan 15 April masih dengan menggunakan sistem kandang-tandang sesuai dengan finalis yang bertanding untuk memperebutkan hadiah senilai $1 juta (sekitar Rp 8,9 miliar)!
Dengan hadiah sebesar itu, tim-tim yang berkompetisi akan mengerahkan pemain dan penampilan terbaiknya.
"Kami bangga bisa ikut terlibat di turnamen yang menyediakan hadiah terbesar di antara ajang yang sejenis. Keterlibatan kami karena kami melihat bulutangkis adalah olahraga yang cukup populer di wilayah Asia Tenggara," jelas Dato’ Sri Jamaludin Ibrahim President & Group Chief Executive Officer, Axiata Group dalam keterangan persnya yang diterima Yahoo! Indonesia.
Pihak BAC pun mengaku senang dengan hadirnya turnamen Axiata Cup yang dinilai bisa membuat persaingan bulutangkis di Asia Tenggara semakin kompetitif. "Olahraga bulutangkis sudah menjadi bagian sejarah kehidupan masyarakat Asia Tenggara. Dan kami punya kewajiban untuk terus mengembangkannya," ujar Surasak Songvarakulpan, Sekjen BAC.
Di wilayah Asia Tenggara, Indonesia menjadi negara yang memiliki catatan prestasi bulutangkis yang paling menonjol. Mulai dari era 1950-an hingga 2000-an, Indonesia selalu menjadi yang paling unggul di berbagai kejuaraan bulutangkis internasional seperti Thomas dan Uber Cup, All England, Sudirman Cup hingga Olimpiade.
Sedangkan Malaysia dan Thailand bisa dibilang kuda hitam kekuatan bulutangkis Asia Tenggara.
0 komentar:
Posting Komentar